Semalam, aku bertemu dengan sahabat yang kita satu tongkrongan, satu perjuangan selama lebih dari 8 tahun.
Kita ngobrol banyak dari persoalan yang ringan, sampai hal yang menuju pada sebuah visi. Saya suka ngobrol dengan teman saya ini. Soal tongkrongan dia paling tau dan asiknya ngobrol bareng dia sangat nyambung.
Dan malam itu kita ngobrol dari satu ketempat lainnya. Karena besoknya, aku balik jakarta lagi. Maka obrolan malam itu kita habiskan sampai larut.
Mari menyadari dan jadikan titik pijak
Sayangnya obrolan malam itu tanpa kehadiran satu sahabat. Itu akan membuat afdol jika kita bisa kumpul bertiga. Namun dengan cuma berdua kita bisa menemukan satu obrolan mengenai banyak fenomena teman-teman dan apa yang terjadi pada diri kita satu sama lain.
Satu hal yang akhirnya membuat kita harus setuju dan menyadari dengan sepenuh hati. Bahwa kita telah banyak mendapat dan melakukan sesuatu, namun kita pun menyadari dengan besar jiwa bahwa kita telah kehilangan banyak kesempatan dan pencapaiaan.
Dan kita sadar sepenuhnya, terlebih aku sangat menyadari apa yang sedang kita bicarakan. But, kita sudah sadar dan itu point + yang kita punya. Dan kita tidak terlambat, kita hanya tertinggal kawan. Kita hanya tertinggal, itu dapat kita kejar...
Itu kenapa aku ceritakan alasanku, untuk menunda atau tidak mengambil rencana melanjutkan kuliah dalam waktu dekat. Satu pilihan yang aku cukup menyesalinya. Namun, itu harus aku putuskan atas pertimbangan akselerasi dan sisi lain yang kutemukan beberapa waktu ini soal kuliah.
Ya!.. dan malam yang begitu sunyi di kampung halaman membuat kami harus akhiri perbincangan. Terima kasih atas anugerah. Anugerah yang luar biasa, saat hal hal yang kecil namun memberikan pengaruh besar untuk terus berubah memperbaiki diri.
Alhamdulillah. Semoga dikuatkan niatnya dan mudahkan jalannya. Amiin
#SPIRITKUPU2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar